Setelah motong nanas, biasanya akan ditaburi atau bahkan diolesi dengan garam. Kira-kira kenapa ya?
Sumber: https://importfood.com/
Lidah
kita bisa merasakan lima rasa, yaitu manis, asam, asin, pahit, dan gurih. Dari kelima
rasa tersebut, manakah yang paling kamu suka? Mungkin semua disukai dengan
kadar masing-masing. Tapi tidak semua rasa makanan, minuman atau buah sekaku
itu, misalnya hanya manis, asin, ataupun rasa yang lainnya. Kopi yang kita minum memiliki kombinasi pahit manis, dan jeruk
memiliki campuran rasa asam dan manis. Begitu juga dengan nanas yang memiliki
campuran rasa yang rumit. Nah, di sinilah peran garam yang ditaburkan pada buah
nanas yang sudah dipotong.
Yuk kita
fokuskan pada bagaimana hubungan pada tiga rasa, yaitu manis, pahit, dan asin. Pahit
dan manis adalah dua rasa yang saling berlawanan. Jika pahitnya nambah,
pastilah rasa manisnya menjadi berkurang. Dan begitu juga sebaliknya. Seperti halnya
minuman kopi, jika kita tambah gula, maka manisnya bertambah dan pahitnya
berkurang. Jika kita tambah kopi, maka menjadi lebih pahit.
Lalu apa
hubungannya dengan garam yang asin?
Garam
yang biasanya kita gunakan tersusun dari natrium dan klor yang membentuk ikatan
ion menjadi natrium klorida. Saat ditaburkan, natrium klorida akan terurai
menjadi ion natrium dan klorida. Ion natrium inilah yang mampu menghambat sinyal
rasa pahit sampai ke otak. Nah, jika rasa pahit berkurang, maka rasa manislah
yang bertambah. Sehingga, dengan menaburi garam akan menjadikan nanas terasa
lebih manis.
Dari penelitian
lain oleh Dr. Hannah William dari Curtin University of Technology dijelaskan
bahwa garam yang ditaburkan pada nanas akan terurai menjadi ion natrium dan
klorida. Natrium akan bereaksi dengan asam malat dan asam sitrat yang ada di
nanas untuk membentuk senyawa yang netral. Hal ini menjadikan keasaman pada
nanas berkurang, sehingga nanas terasa lebih manis. Itu saja sih.
Lalu
adakah hubungannya dengan enzim bromealin? Menurut saya tidak ada.
hehehe... salam kenal Mas Angger. hahaha
ReplyDelete