Setelah menuntun motor cukup jauh dan keringatan, dan masih belum
menemukan tukang tambal ban, akhirnya saya memilih untuk pulang dan menukar motor
dengan motornya kakakku.
Ponakanku bertanya padaku keesokan harinya, “Om, kenapa ban motore bocor?”
“Ga’ tahu, kena paku mungkin”, jawabku. Sederhana kan jawabannya. Hehe... Ga’
mungkin juga aku jelaskan dengan banyak kemungkinan, apalagi secara statistik.
Saat ban bocor adalah saat menyebalkan, tapi sebenarnya ada ilmu sederhana yang kita peroleh dari kejadian ini.
Pertanyaan pun muncul. Kenapa saat ban bocor, udara yang ada di dalam ban
keluar? Bukan udara yang dari luar ban masuk? Padahal kan di luar dan di dalam
ban sama sama ada udara.
Tekanan adalah jawabannya. Tekanan udara yang ada di dalam ban lebih besar
dibandingkan yang ada diluar ban. Sehingga udara yang ada di dalam ban akan
keluar hingga tekanan luar dan tekanan dalam ban sama. Apesnya, saat tekanan
itu sama, ban motor kita sudah tidak layak jalan.
Lha kok saat memompa ban, udara malah masuk ke ban?
Jawabannya sama, tekanan. Pada saat memompa tekanan yang dari luar
ban lebih besar dibandingkan yang ada di dalam ban. Sehingga terisilah ban kita
dengan udara.
No comments