Salah satunya adalah kunci.
Hlo? Kok bisa? Kan kita perlu memberikan kunci rumah pada Dik Istri. Cie cie...
Selain membagikan cinta, ternyata harus membagikan materi juga. Hahaha...
Saat kita menggandakan
kunci, maka tukang kunci akan mengambil kunci utuh dan kemudian memotongnya
untuk membuat pola agar sesuai dengan kunci aslinya.
Alat seperti ini mudah
ditemukan apalagi bagi yang hobi nya menggandakan kunci. Mudah-mudahan bukan
kunci motor sang mantan yang kita gandakan. Hehehe....
sumber gambar: http://alluae.ae
Mungkin ada yang bertanya-tanya, logam kok bisa dipotong dengan logam. Emang bisa ya? Mohon maaf, saya belum menemukan jenis logam dari alat pemotongnya sehingga tidak dapat menjelaskan secara detail tentang hal itu. Saya hanya berpikiran hal tersebut dikarenakan perbedaan jenis logam penyusunnya atau setidaknya komposisinya. Atau bisa jadi faktor lainnya.
Tapi yang pasti tidak semua
logam memiliki tingkat kekerasan yang sama. Bahkan, benda yang keras bukanlah
besi.
Kekerasan suatu benda
dinyatakan dalam skala Mohs karena penemunya bernama Friedrich Mohs yang
merupakan ahli mineral dari Jerman. Cara menguji kekerasan suatu benda atau batuan bisa
dilakukan dengan menggoreskan suatu benda ke benda yang lain. Jika benda A bisa
menggores benda B, maka benda A lebih keras dibandingkan benda B. Itu saja. Simpel
kan? Hehehe...
Skala Mohs bernilai 1
hingga 10. Emas memiliki nilai skala mohs 2,5 - 3, tembaga di skala 3, besi dan
nikel di skala 4. Sedangkan pisau biasanya merupakan campuran logam atau bahkan baja.
Sehingga tingkat kekerasannya tergantung pada komposisinya. Tapi biasanya pisau
atau belati biasanya memiliki tingkat kekerasan di skala mohs antara 5 hingga 6,5.
Lalu benda apakah yang
paling lunak dan paling keras? Talkum atau yang kadang kita sebut talek adalah contoh
mineral yang memiliki skala mohs 1. Sedangkan yang memiliki skala mohs 10 atau
yang didaulat sebagai benda terkeras adalah berlian.
Referensi: Graha, Doddy Setia. 1987. Batuan dan Mineral. Bandung: NOVA
No comments